Sabtu, 01 Januari 2011

Penyebab kegagalan Timnas Garuda

Tim nasional garuda akhirnya gagal merebut piala AFF Suzuki cup untuk pertama kalinya, karena di final yg dilangsungakan 2 leg mereka kalah agregat 4-2 dari tim harimau malaya. Pada pertandingan pertama yang berlangsung di bukit jalil mereka kalah 3-0, walau akhirnya tim nasional menang 2-1 di stadion gelora bung karno, tapi itu tidak cukup untuk mengejar defisit gol.

Ekspetasi yang begitu tinggi dari para suporter tim nasional akhirnya hancur lebur justru pada babak yang penting yaitu final, padahal ketika di penyisihan tim ini tidak terkalahkan dan bahkan mengalahkan lawan2nya dengan angka cukup telak mengalahkan sang juara Sea Games malaysia 5-1, kemudian mengalahkan Laos 6-0 , Thailand sang macan asia tenggara pun ditekuk 2-1. Akhirnya Tim garuda maju ke semifinal dengan menjadi juara grup dengan didampingi Malaysia sebagai runner up grup.

Harapan dan keyakinan yg terlalu tinggi dari para awak tim nasional dan gangguan dari para orang di sekeliling tim nasional mungkin itu yang menyebabkan kegagalan dari tim nasional. Kemenangan dengan skor cukup telak dari lawan2 di penyisihan notabne menyebabkan keyakinan diri yang berlebihan padahal kita main selalu di gelora bung karno bahkan hingga 2 leg semifinal pun (karena filipina tidak mempunyai stadion yang layak), nah ketika sekali saja kita main di luar kandang (bukit jalil), tim nasional belum siap, permainan trengginas dengan pressing ketat yang biasa diperagakan baik di penyisihan maupun di dua leg semifinal gagal diperagakan di leg pertama final di bukit jalil. Yang ada permainan tim garuda grogi berat seperti bingung menghadapi teriakan suporter tuan rumah dan malah tim malaysia yang bisa bermain agresif dan spartan menghadapi timnas garuda.

Kalo mungkin gangguan laser dijadikan kambing hitam atas kegagalan timnas, harusnya sebagai tim yang bermental juara semua itu bukan halangan. Tim nasional harusnya harus siap mengalami teror mental dari supertor tuan rumah. Harus siap menerima teror verbal maupun non verbal. Hal yang kedua yg menyebabkan kegagalan dari tim garuda adalah gangguan dari orang2 di sekitar tim nasional, seperti jamuan2 dari pejabat tertentu dan ormas2 tertentu padahal timnas saat itu belum juara dan butuh konsentrasi dan fokus besar untuk menghadapi partai puncak. Pun acara2 di dimedia baik tv dan internet yang gandrung sudah menganggap tim ini sudah juara walau baru masuk final.

Mudah2an kedepan tim ini tidak perlu banyak dirubah karena komposisi pemainnya sudah cukup mumpuni, tapi perlu juga ada seleksi yg ketat kalau ada pemain yg lebih naik di suatu posisi. Dan mudah2an para pengurus PSSI tidak terlalu ikut campur dalam proses pemilihan pemain. Biarkan sang pelatih Alfred Riedle memilih sendiri pemain yang diinginkannya. Yang perlu dibenahi adalah mental pemenang, dan jangan lah mengganggu kegiatan tim nas ketika mereka akan fokus pada suatu pertandingan.