Senin, 05 Juli 2010

Belanda vs Uruguay, Perang dua tim bergaya pragmatis

Belanda runner up dunia 1974 dan 1978 akan berhadapan dengan uruguay juara dunia 1930 dan 1950 di semifinal South Africa 2010. De netherlands ke semifinal setelah menaklukan penta campeon selecao brazil dengan 2-1 di perempat final, sebelumnya di perdelapan final de oranje mampu menaklukan slovakia dengan skor identik. Mundur kebelakang Belanda di penyisihan grup, dimana belanda bergabung di grup F belanda mampu memuncaki klesemen grup F berkat kemenangan 2-0 atas dinamit denmark, kemudian mengalahkan tim samurai jepang dengan 1-0 dan pada pertandingan terakhir menaklukkan singa afrika kamerun dengan 2-1. Sementara Le celeste uruguay, sama seperti belanda tim ini tak pernah mengalami kekalahan di penyisihan grup, dimulai ketika seri 0-0 dengan juara dunia 1998 perancis, uruguay melanjukan kiprahnya dengan menaklukan tim tuan rumah bafana Afrika selatan 3-0 , dan pada pertandingan terakhir menaklukkan the tri colore meksiko dengan 1-0. Di perdelapan final tim ini mengalahkan the taeguk warriors 2-1 dan ketika masuk ke perempat final , le celeste mampu mengalahkan satu-satunya wakil afrika yang tersisa the black stars kamerun melalui adu tendangan penalti 4-2.Belanda dibawah Bert van marwijk lebih mengedepankan sepakbola pragmatis yaitu sepakbola yang hanya mementingkan hasil akhir ketimbang permainan yang indah, beda dengan tim belanda sebelumnya yang selalu menekankan total voetball era rinus michels dengan bintangnya Johan cruyff tahun 1974 dan belanda tahun 1978 dimana kedua piala dunia tersebut de orenje mampu tampil hingga ke final , belanda diera euro 1988 dan belanda di era pelatih Marco van Basten. Belanda sedari dulu memang dikenal sebagai tim yang mengaggungkan sepakbola indah. Tapi era sekarang mungkin bagi van marwijk sudah beda, belanda sebenarnya punya seabrek bintang yang dapat digunakannya untuk mempertontonkan sepakbola indah ala total voetbal. Tapi itu tidak dilakukannya karena dia belajar dari pendahulunya seperti Rinus Michels, Dick Advocaat, Guus Hiddink, Leo benhaker atau Marco Van Basten yang memainkan gaya menyerang total voetbal nan enak ditonton tapi gagal menjadi juara. Ini juga bisa dilihat dari gol-gol yang dihasilkan belanda selama babak penyisihan hingga perempat final South Africa 2010, banyak juga yang dihasilkan dari situasi set piece dan bukan open play.Le celeste uruguay bisa dibilang mujur mampu tampil hingga semifinal, hal ini disebabkan lawan yang yang dihadapi di perdelapan final maupun di perempat final adalah tim yang tidak punya prestasi mengkilap di piala dunia yaitu korea selatan dan ghana, mungkin lawan yang dianggap sepadan ada di penyisihan grup yaitu Les blues perancis, tapi konflik internal yang menimpa perancis membuat tim ini tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya. Uruguay jauh-jauh hari sudah melupakan sepakbola indah khas latin. Resep disiplin Uruguay dibawah oscar tabarez, pelatih yang pernah malang melintang di klub top eropa terbukti ampuh. Diego Forlan cs siap memainkan sepakbola tidak indah bahkan mungkin dengan mengorbankan sportivitas seperti yang dilakukan luis suarez di gawang sendiri ketika melawan ghana. Kedua tim pernah bertemu sekali bertemu di putaran final yaitu germany 1974 ketika itu belanda unggul 2-0. Siapa yang unggul sekarang?kita tunggu ...salam sepakbola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar