Jumat, 09 April 2010

Tips memilih obat bebas


obat bebas ada 2 jenis yaitu, obat bebas yang di kemasannya di tandai dengan lingkaran hitam dengan warna hijau didalamnya dan obat bebas terbatas yang ditandai dengan lingkaran hitam dengan tanda biru di dalamnya (yang ini lebih keras). Lantas, bagaimana cara memilih obat bebas untuk penyakit ringan sebelim kita ke dokter?
Memilih obat bebas memang tergantung kebiasaan dan kecocokan kita berdasarkan pengalaman yang pernah kita alami sebelumnya. Namun dengan tumbuhnya perusahaan farmasi, membuat berbagai macam merk obat dengan isi yang berlainan, mempersulit kita dalam memilih jenis obat yang sesuai dengan tanda dan gejala , penyakit yang sedang kita derita. Misalnya kita menderita batuk tetapi jenis batuk kita tidak berdahak, karena ketidaktahuan kita akhirnya asal memilih obat batuk yang sembarangan di tambah pedagang obatnya juga tidak mengerti. Kesembuhan yang kita harapkan terkadang malah menyebabkan batuk kita bertambah parah.
Nah, sebelum memilih obat lihatlah dulu labelnya agar tidak salah. berikut yang harus diperhatikan sebelum membeli dan atau mengonsumsinya.
  1. Nama Produk : nama biasanya bisa bermacam-macam, atau di sebut merk.
  2. Bahan Aktif : adalah bahan yang berkhasiat dalam sediaan obat.
  3. Golongan : merupakan kategori produk seperti obat batuk, anti histamine(anti alergi), anti piretik(penurun panas), antitusif(anti batuk), ekspektoran(membantu mengeluarkan dahak), dll.
  4. Kegunaan: terhadap gejala atau penyakit yang akan diobati
  5. Peringatan: perhatikan kapan boleh diminum, atau kapan harus di hentikan , kapan harus ke dokter, efeknya sampingnya.
  6. Aturan pemakaian atau dosis, perhatikan dengan baik, jangan sembarang dikurangi atau di tambahkan.
  7. Bahan tambahan : adalah bahan yang ditambahkan sebagai pengikat, pewarna, penembah rasa, atau aroma.
  8. Perhatikan expired date/tanggal kadaluwarsa.
Yang tak kalah penting untuk diketahui adalah komposisi dan kandungan dalam obat. Misalnya obat sakit kepala, yang paling ringan mengandung parasetamol yang tidak mengganggu lambung. Bisa juga digunakan untuk anti radang, anti pegel linu, anti nyeri lain seperti nyeri gigi. Obat pilek biasanya mengandung antihistamin (histamin adalah zat yang di keluarkan saat tubuh kita terpapar allergen) klorfeniramin maleat atau desklorfeniramin maleat yang menyebabkan kantuk dan dekongestan (untuk melegakan pernafasan) seperti fenilpropanolamin dan fenilefrin hidroklorida, yang dapat menimbulkan jantung berdebar dan menaikkan tekanan darah.
Obat batuk tertentu mengandung dektrometorfan hidrobromida yang kadang-kadang dikombinasi ekspetorant (membantu pengeluaran dahak), seperti gliseril guayakolat. obat maag biasanya mengandung antasida, yang umumnya kombinasi Aluminium Hidroksida dan magnesium hidroksida, yang apabila di minum terus menerus dapat menyebabkan sembelit atau diare. Obat nyeri haid umumnya mengandung asam mefenamat yang bisa mengiritasi lambung. Obat asma teofilin dan efedrin. Zat yang disebut terakhir bisa menyebabkan jantung berdebar dan tekanan darah naik.
Jadi, kalau anda pengidap sakit maag dan suatu saat sakit kepala, pilihlah obat yang mengandung paresetamol(asetaminofen), hindari yang mengandung aspirin (karena dapat mengganggu lambung). Parasetamol dapat pula digunakan untuk sakit gigi, nyeri otot atau nyeri-nyeri ringan atau nyeri sedang lainnya. Obat-obatan antinyeri kurang manjur menghadapi nyeri kelas berat yang diakibatkan batu ginjal,batu empedu, atau kanker.
Jangan lupa, perhatikan pula obat-obatan yang khusus di konsumsi anak-anak. Tentu dosis berbeda dengan dewasa. Bacalah label kemasan obat dengan teliti. Jangan mencoba memperbanyak dosis jika terlihat anak sakit parah. Lebih baik konsultasikan dengan dokter dan tetap minumlah obat sesuai dosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar